Minggu, 03 Mei 2020

Saatnya Online ?

Saatnya On line ?

Catatan : Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.

Dalam dunia persilatan kecepatan menjadi salah satu kekuatan. Demikian halnya di dalam kehidupan sosial di era digital kecepatan akan menjadi bagian penting dalam membuka sekat ruang dan waktu. Sistem on line menjadi jembatan di masa pandemi covid 19. 


Mau tidak mau sistem physical distancing hrs dilakukan dan sistem online menjadi pilihan dari work fron home sampai pray from home. Jasa layanan virtual menjadi sangat penting dan mendasar. 

Pelayanan umum internet menjadi penghubung dalam konteks pelayanan publik yang secara online semua menggunakannya. Sistem aplikasi berbasis artificial intellegence menjadi bagian untuk recognize dan input data. Pelayanan publik dibidang administrasi, keamanan, keselamatan, hukum, informasi maupun pelayanan2 sosial kemasyarakatan lainnyapun memerlukan sistem online. 

Dalam membangun sistem online dioerlukan data. Data menjadi dasar dan pemenuhan suply amd demand. Tatkala pergerakan dibatasi maka sistem on line menjadi media yang mampu menjembatani pemenuhan kebutuhan. 
Pada sistem pelayanan publik secara on line diperlukan adanya : 

1. Back office sebagai pusat data atau pusat komando pengemdalian, sistem komomunikasi koordinasi dan informasi.

2. Application sebagai bentuk sistem layanan virtual yang berbasis pada artificial intellegence untuk inputing data dan recognize system pelayanan scr prima ( cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif dan mudah diakses). 

3. Network sebagai jejaring yang menghubungkan satu sama lainnya secara terintegrasi atau berbasis iinternet atau iot (internet of things).

Teknologi dalam bentuk application semakin kreatif yang menarik dan mudah diakses. 

Sistem ini sudah banyak dilaksanakan sebenarnya seperti : 
1. Google 
2. Youtube 
3. Waze
4. WA 
5. Fb 
7. Telegram 
8. Tweeter 
9. Line 
10. Zoom 
11. Grab 
12. Berbagai pelayanan ridehiling (go..) dsb merubah tatanan sosial.

Hal tersebut mau tidak mau secara politikpun harus mendukung terimplementasinya sistem2 pelayanan on line. Pertanyaannya tatkala semua bisnis on line ini buatan luar negeri apakah bangsa ini tetap mampu berdaulat? Apakah secara intelegen kita sudah dimaping atau malah sudah dikuasai atau buruknya lagi sudah dijajah secara virtual? Kalau jawabannya iya maka secara algoritma bagaimana apakah masih dapat dikatakan berdaya tahan? 

Teknologi menjadi andalan sekaligus kekuatan. Tatkala kita semua diumpan yang gratis2 tetap secara data disedot dan dijadikan barang dagangan baru olahan baru ? On line menjadi kebutuhan namun berdaya tahan mandiri dan berdaulat menjadi suatu keharusan. Bagaimana menciptakan back office aplication dan network sendiri yang tidak lagi bergantung kepada tetangga dan sadar data ini menjadi bagian dari pembelajaran. 

On line bukan semata mata proyek baru namun harus dibangun secara politik agar bangsa ini tetap berdaya tahan berdaulat secara idiologi politik ekonomi sosial budaya keamanan dan sekaligus pertahanannya. On line pelayanann publik akan mampu menjembatani bagi negara kepulauan yang membuka tabir sekat ruang dan waktu. Secara teknis memang harus berusaha mandiri agar mampu berdaya tahan berdaulat berdaya saing dan tidak terus menerus menjadi komoditi pasar dan bisa bertahan walau dalam kondisi ekstrim sekalipun.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar