Sabtu, 11 Juli 2020

Melawan Saat Hendak ditangkap Densus Tembak Terduga Teroris IA di Sukoharjo


Jakarta, Terduga teroris MJI alias IA (22) melawan saat hendak ditangkap Densus 88 Antiteror/Polri Jumat 10 Juli 2020 sekira pukul 13.30 WIB di Kabupaten Sukoharjo.

Sempat dirawat 24 jam di RS Bhayangkara dan RSUP dr Kariadi Semarang, IA meninggal dunia Sabtu 11 Juli 2020 sekira pukul 17.20 WIB.

"Saat akan dilakukan perlawanan tersangka IA melawan dengan menggunakan senjata tajam sehingga dilakukan penindakan terarah dan terukur," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Minggu (12/7/2020).

IA, dari pengembangan penyidikan Densus 88, berkaitan dengan Karyono Widodo, penyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di Tawangmangu Minggu 21 Juni 2020 lalu.

"Membahayakan petugas sehingga diambil tindakan," lanjutnya.

IA sempat dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang mulai Jumat 10 Juli 2020 petang dan meninggal Sabtu 11 Juli 2020 sekira pukul 17.20 WIB.

Argo menyebut selain IA, rentetan tersangka kasus penyerangan itu juga ada seorang perempuan berinisial IS warga Semarang Utara Kota Semarang. Kemudian ada 2 orang lainnya Y dan W, warga Boyolali. Y seorang pedagang ikan sementara W sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek online.

Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS, yang juga berencana meledakkan markas polisi di Lampung. Saat ini Y, IS dan W ditahan untuk pengembangan penyidikan selanjutnya.

Mereka dijerat Pasal 15 Jo 6 dan 15 Jo 7 Undang - Undang no 5 tahun 2018 Tentang Perubahan 

Atas UU No.15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Perpu No.1 tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang.

Rabu, 08 Juli 2020

Seni : Olah Rasa sekaligus Olah Raga Keteraturan Sosial dalam Rekayasa Sosial

Brigjen Pol Chrysnanda Dwi Laksana, Dirkamsel Korlantas Polri

Seni dalam hidup dan kehidupan manusia sbg mahkluk sosial merupakan suatu refleksi atas kewarasan atau kekuatan berbagai gatra kehidupan. Konteks kewarasan ini berkaitan dalam manajerial atau menata untuk mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial. Pengelolaan scr geografis, demografis, sumber daya alam, ideologis, politis, ekonimis, sosial budaya, pertahanan, keamanan, hukum hingga scr teknologis menunjukkan adanya saling keterkaitan satu dg lainnya untuk mengimplementasikan amanat dari konstitusi.  Yaitu agar berdaulat berdaya tahan berdaya tangkal dan berdaya saingnya NKRI. Melindungi segenap warga negara, tanah air dan segenap tumpah darah indonesia, mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga mampu ikut dalam politik dunia yg bebas aktif dlm menjaga perdamaian dunia.  

Makna di balik amanat kinstitusi tsb dpt dipahami bahwa kekuatan suatu bangsa yg bersatu berdaulat adil dan makmur memerlukan adanya kemampuan dan kekuatan dalam menjaga keutuhan NKRI. Mampu mengimplementasikan dan mwngamalkan Pancasila sbg falsafah dan landasan idiologi bangsa dan negara. Menjalankan amanah konstitusi UUD th 1945 dan mampu merawat dan memberdayakan kebhinekaan dlm wadah suatu bangsa yg multikultural. 

Kekuatan idiologi politik ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan hukum dan teknologi memerlukan adanya kekuatan dan kewarasan di dalam mewujudkan dan menjaga serta menumbuhkembangkan segala potensi sumberdaya yg ada. Terutama sumber daya manusia sebagai aset utama bangsa. Para bapa bangsa menyadari bahwa bangsa yg cerdas akan mampu mandiri berdikari memberi inspirasi bahkan memnjadi sesuatu yg berstandar sbg alkemi. Bangsa yg mampu menginspirasi akan mampu menahan gerusan ringrongan gempuran bahkan adu domba dan pembodohan dari luar. 

Seni yg dpt diimplementasikan melalui olah rasa maupun olah raga akan memberi ruang komunikasi sosial bahkan sbg saluran2 ice breaking dlm kehidupan sosial. Seni yg disadari dan diyakini serta dianggap sbg bagian dr kehidupan sosial akan menjadi tradisi agar lestari dan membudaya. Bahkan menjadi bagian dari religi dari ritual hingga perayaan2 atau festival. Seni sbg wuhud dialog antara rasa dalam jiwa atas sesuatu shg mampu merasakan bahkan menyelami kedalamanya. Melalui imaji hingga mimpi2nya atas sesuatu hidup dan kehidupan manusia. 

Seni dlm olah rasa maupun olah raga menjadikan kehidupan sosial berwarna dan sbg tanda kewarasan atau kekuatan dr peradabannya. Tatkala seni mampu diimplementasian maka akan muncul orang2 yg menjadi pelopornya. Para pembangkit dan motivator ini akan mampu menjadi ikon. Karena setiap masa ada orangnya dan setiap orangpun ada masanya. Seni dlm dialog rasa dg jiwa yg mampu menyelami kedalaman atau menemukan sesuatu yg hidup atau taksunya atau jiwa ketoknya atau grengnya maka dpt berdampak pd kehalusan budi dan kemampuan menhormati dan memperjuangkan bagi kemanusiaan. Semakin manusiawinya manusia dan semakin meningkatnya kualitas hidup manusia akan terlihat di situ. Bagaimana political will hingga implementasinya dlm religi tradisi hobi komuniti hingga teknologi. 

Seni terwujud dari kemampuan mengolah atas cipta karsa dalam karya baik dlam nada suara kata cerita gerak garis warna maupun rupa semua sarat makna. Simbol2 peradaban akan menjadi tanda kualitas kewarasan dlm mengelola atau dlm mengimplementasikannya dlm kehidupan berbangsa dan bernegara. Tatkala seni baik olah rasa maupun olah raga menjd ikon atau mampu menjadi solusi sosial dan bagian dr rekayasa sosial maka kualitas keteraturan sosialnyapun dpt dilihat di sini. Demikian halnya jika yg terjadi sebaliknya.

Senin, 06 Juli 2020

Nasihat Kapolri ke Taruna Akpol: Jangan Lupa Tolong, Maaf, Terima Kasih


Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menghadiri wisuda taruna dan taruni Akademi Kepolisian pada 3 Juli 2020. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Polri itu mengingatkan meski lulus dengan pangkat perwira mereka tetap harus menghormati para senior dan anggotanya.

Idham memberikan tiga ilmu agar para perwira muda lulusan taruna Akpol itu tidak salah dalam bersikap saat ditugaskan nanti. Tiga hal itu ialah kata tolong, maaf dan terima kasih.

"Ada 3 ilmunya itu. Jangan pernah kau lupa, kata tolong, maaf, terima kasih. Kalau kau sudah pegang semua itu, insyaallah kau akan dihargai anak buah, atasan," kata Idham dalam sambutannya seperti dikutip dari akun YouTube Akpol, Senin (6/7).

Idham mengingatkan agar para lulusan Akpol tidak sombong dengan pangkat yang mereka dapatkan usai lulus. Pangkat yang tinggi tidak boleh membuat mereka bertinggi hati hingga enggan meminta maaf jika berbuat kesalahan.

"Jangan kau sombong. Mentang-mentang perwira remaja, enggak boleh itu. Tidak hina kau kalau kau minta maaf," kata Idham.

Sebanyak 293 taruna Akpol angkatan 51 Batalyon Adnyana Yuddhaga dinyatakan lulus. Capaja atas nama Ivan Pradipta menjadi lulusan terbaik dan meraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian 2020.

Acara wisuda tersebut dihadiri oleh Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto, Gubernur Akpol Irjen Asep Syahrudin, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, serta pejabat lainnya.